- Back to Home »
- Makalah »
- Akhlak Tasawuf
Posted by : Unknown
Senin, 08 September 2014
I.
PENDAHULUAN
Istilah tasawwuf tidak dikenal dalam kalangan
generasi umat Islam pertama (sahabat) dan kedua (tabiin), ilmu
tasawwuf menurut Ibn Khaldun merupakan ilmu yang lahir kemudian dalam
Islam, karena sejak masa awalnya para sahabat dan tabiin serta genearasi
berikutnya telah memilih jalan hidayah (berpegang kepada ajaran Al-Quran dan
Sunnah Nabi) dalam kehidupannya, gemar beribadah, berdzikir dan aktifitas
rohani lainya dalam hidupnya. Akan tetapi setelah banyak orang islam
berkecimpung dalam mengejar kemewahan hidup duniawi pada abad kedua dan
sesudahnya, maka orang – orang mengarahkan hidupnya kepada ibadat disebut suffiyah
dan mutasawwifin.[1] Nah
insan pilihan inilah kemudian yang mengembangkan dan mengamalkan tasawwuf
sehingga diadopsi pemikirannya sampai sekarang ini.
Akhlak dilihat dari sudut bahasa (etimologi)
adalah bentuk jamak dari kata khulk, dalam kamus Al-Munjid berarti
budi pekerti, perangkai tingkah laku atau tabiat.[2] Didalam Da`iratul Ma`arif, akhlak
ialah sifat – sifat manusia yang terdidik. Selain itu, pengertian akhlak adalah
sifat – sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan
selalu ada padanya. Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik, disebut akhlak
yang mulia, sedangkan perbuatan buruk disebut akhlak yang
tercela sesuai dengan pembinaannya.[3]
Pokok pembahasan akhlak tertuju pada tingkah laku
manusia untuk menetapkan nilainya, baik atau buruk, dan daerah pembahasan
akhlak meliputi seluruh aspek kehidupan manusia, baik sebagai individu maupun
masyarakat.
Dalam perspektif perbuatan manusia, tindakan atau
perbuatan dikategorikan menjadi dua,yaitu perbuatan yang lahir dengan kehendak
dan disengaja (akhlaki) dan perbuatan yang lahir tanpa kehendak dan tak
disengaja. Nah disinilah ada titik potong antara tasawwuf dengan akhlak yang
akan dibahas pada makalah ini.
II.
RUMUSAN
MASALAH
A. Pengertian tasawuf
B. Pengertian akhlak
C. Hubungan tasawuf dengan akhlak
III.
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN TASAWUF
Secara bahasa tasawuf berarti saf (baris), sufi (suci), sophos (Yunani:
hikmah), suf (kain wol) sikap mental yang selalu memelihara kesucian diri,
beribadah, hidup sederhana, rela berkorban untuk kebaikan dan bersikap
bijaksana.
Menurut Istilah:
1. Upaya mensucikan diri dengan cara menjauhkan pengaruh kehidupan dunia dan memusatkan perhatian hanya kepada Allah Swt.
2. Kegiatan yang berkenaan dengan pembinaan mental ruhaniah agar selalu dekat dengan Tuhan.
1. Upaya mensucikan diri dengan cara menjauhkan pengaruh kehidupan dunia dan memusatkan perhatian hanya kepada Allah Swt.
2. Kegiatan yang berkenaan dengan pembinaan mental ruhaniah agar selalu dekat dengan Tuhan.
B. PENGERTIAN AKHLAK
Secara bahasa akhlak berasal dari kata اخلق
– يخلق – اخلاقا artinya
perangai, kebiasaan, watak, peradaban yang baik, agama. Kata akhlak sama dengan
kata khuluq. Dasarnya adalah:
1. QS. Al- Qalam:
4: وانك لعلى خلق عظيم
2. QS. Asy-Syu’ara: 137: ان هذا الا خلق الاولين
3. Hadis :انما بعثت لاتمم مكارم الاخلاق
2. QS. Asy-Syu’ara: 137: ان هذا الا خلق الاولين
3. Hadis :انما بعثت لاتمم مكارم الاخلاق
Menurut Istilah,
akhlak adalah:
1. Ibnu Miskawaih: sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorongnya untuk melaksanakan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran danpertimbangan.
2. Imam Ghazali: sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan macam-macam perbuatan yang mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
1. Ibnu Miskawaih: sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorongnya untuk melaksanakan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran danpertimbangan.
2. Imam Ghazali: sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan macam-macam perbuatan yang mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
C. HUBUNGAN AKHLAK DENGAN TASAWUF
Ilmu tasawwuf pada umumnya dibagi menjadi tiga,
pertama tasawwuf falsafi, yakni tasawwuf yang menggunakan
pendekatan rasio atau akal pikiran, tasawwuf model ini
menggunakan bahan – bahan kajian atau pemikiran dari para tasawwuf, baik
menyangkut filsafat tentang Tuhan manusia dan sebagainnya. Kedua, tasawwuf
akhlaki, yakni tasawwuf yang menggunakan pendekatan akhlak.
Tahapan – tahapannya terdiri dari takhalli (mengosongkan diri
dari akhlak yang buruk), tahalli (menghiasinya dengan akhlak yang
terpuji), dan tajalli (terbukanya dinding penghalang [hijab] yang
membatasi manusia dengan Tuhan, sehingga Nur Illahi tampak jelas
padanya). Dan ketiga, tasawwuf amali, yakni tasawwuf yang menggunakan
pendekatan amaliyah atau wirid, kemudian hal itu muncul dalam tharikat.
Sebenarnya, tiga macam tasawwuf tadi punya
tujuan yang sama, yaitu sama – sama mendekatkan diri kepada Allah dengan cara
membersihkan diri dari perbuatan yang tercela dan menghiasi diri dengan
perbuatan yang terpuji (al-akhlaq al-mahmudah), karena itu untuk menuju
wilayah tasawwuf, seseorang harus mempunyai akhlak yang mulia berdasarkan
kesadarannya sendiri. Bertasawwuf pada hakekatnya adalah melakukan
serangkaian ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah swt. Ibadah itu sendiri
sangat berkaitan erat dengan akhlak. Menurut Harun Nasution, mempelajari
tasawwuf sangat erat kaitannya dengan Al-Quran dan Al-Sunnah yang mementingkan
akhlak. Cara beribadah kaum sufi biasanya berimplikasi kepada pembinaan akhlak
yang mulia, baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Di kalangan kaum sufi
dikenal istilah altakhalluq bi akhlaqillah, yaitu berbudi pekerti
dengan budi pekerti Allah, atau juga istilah al-ittishaf bi sifatillah, yaitu
mensifati diri dengan sifat – sifat yang dimiliki oleh Allah.
Jadi akhlak merupakan bagian dari tasawwuf akhlaqi,
yang merupakan salah satu ajaran dari tasawwuf, dan yang terpenting dari ajaran
tasawwuf akhlaki adalah mengisi kalbu (hati) dengan sifat khauf yaitu
merasa khawatir terhadap siksaan Allah. Kemudian, dilihat dari amalan serta
jenis ilmu yang dipelajari dalam tasawwuf amali, ada dua macam
hal yang disebut ilmu lahir dan ilmu batin yang terdiri dari empat kelompok,
yaitu syariat, tharikat, hakikat, dan ma`rifat.
D. KESIMPULAN
Tasawuf
berarti Upaya mensucikan diri dengan cara menjauhkan pengaruh kehidupan dunia
dan memusatkan perhatian hanya kepada Allah Swt.
Akhlak
adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan macam-macam perbuatan
yang mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
Jadi akhlak
merupakan bagian dari tasawwuf akhlaqi, yang merupakan salah satu ajaran dari
tasawwuf, dan yang terpenting dari ajaran tasawwuf akhlaki adalah mengisi kalbu
(hati) dengan sifat khauf yaitu merasa khawatir terhadap siksaan Allah
IV.
DAFTAR
PUSTAKA
v Dr. Ahmad Daudy, Kuliah Ilmu Tasawuf, Penerbit
: Bulan Bintang, Jakarta. Hal. 18.
v Luis Ma`luf, Kamus Al-Munjid, Al-maktabah
al-Katulikiyah, Beirut, Hal. 194
v
Dr. Asmaran
As, M.A, Pengantar Studi Akhlak, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta. Hal. 1